Wanita, Busanamu Kunci Suksesmu

“Dress For Success” milik Roxette terbukti sanggup menginspirasi kita untuk selalu tampil terbaik, demi mendapatkan kesuksesan. Seperti sepenggal lirik penuh makna yang bertutur, “I’m gonna get dressed for success, shaping me up for the big time, baby“

Ya, bagi wanita, pakaian memang bukan hanya sekedar penutup tubuh semata, namun menjadi cara untuk mengekspresikan diri agar tampil lebih cantik, menarik dan percaya diri. Dan pemilihan busana pada akhirnya menjadi salah satu detail yang diperhitungkan kaum hawa sebelum melangkahkan kaki keluar rumah. Apalagi jika Anda adalah wanita pekerja. Anda tentu tak mau sampai salah kostum, yang berdampak buruk pada pencitraan diri Anda sebagai profesional di bidangnya, kan?

Sebelum berbusana, kiranya terlebih dulu kenali hal-hal mendasar seperti tipe pekerjaan atau bidang yang Anda geluti. Apakah profesi Anda berada dalam lingkup konservatif, liberal atau netral? Pasalnya tiap tipe pekerjaan memiliki ciri khas atau aturan tersendiri untuk menentukan gaya berbusana yang menunjang profesionalisme dan kreativitas.

1. Tipe Konservatif

Pekerjaan di lingkup konservatif biasanya dibutuhkan pencitraan profesional dan kredibilitas tinggi. Pekerjaan itu misalnya bankers, pengacara, konsultan keuangan, atau marketing. Dan pekerja di dunia ini biasanya tidak terlalu terpaku pada tren fashion yang up to date. Busana yang tepat, biasanya berfokus pada pakaian formal, terkesan calm, dan profesional.

Saran baik:

- Kemeja formal dipadu dengan rok selutut ataupun celana panjang .
- Sack dress diatas lutut dipadu dengan blazer gaya.
- Stocking warna kulit atau hitam untuk perpaduan dengan rok.
- Tambahan aksesoris minimalis seperti mutiara dan bros cantik, untuk kesan elegan dan menawan.
- Pemilihan warna ‘pakem’ seperti hitam, abu-abu, putih, biru tua atau warna khaki.

Tidak disarankan:
- Warna busana terang, mentereng seperti hijau, kuning atau shocking pink.
- Busana berbahan jeans dan kaos.
- Flat shoes

2. Tipe Liberal

Mendengar kata liberal, yang terlintas di pikiran adalah hadirnya sebuah “kebebasan” berekspresi, dan semangat kebebasan (free spirit). Para pekerja dalam lingkup liberal biasanya bergerak di dunia kreatif (advertising), media massa atau pekerjaan yang bersentuhan dengan lifestyle (perancang busana atau fashion stylist).

Kreativitas bagi para pekerja di lingkup liberal ini sangat penting dan menonjol. Jadi jangan heran jika para pekerja di dunia ini bergaya sedikit eksentrik, unik atau ‘nyeleneh’. Mereka berani melakukan gebrakan dalam berbusana, sangat nyaman memilih warna dan terkadang menciptakan sendiri gaya busana yang nyaman untuk dirinya sendiri, tanpa takut gayanya berakibat polusi mata bagi yang melihat.

Saran baik:

- mengikuti tren fasion yang up to date, bergaya stylish, dan mengembangkan kreativitas dalam memadupadankan busana, misal padu padan jumpsuit trendi dengan cropjacket lucu dengan tambahan aksesoris big waist belt warna terang.
- harus berani tampil unik, sebagai penunjang rasa percaya diri.

Tidak disarankan:

- Pilihan busana formal.
- Hindari juga warna-warna aman seperti hitam, putih polos, biri tua atau abu-abu.

3. Tipe Netral

Pekerja yang termasuk dalam tipe ini tidak terlalu banyak melakukan kontak langsung dengan relasi. Dan sebagai pekerja di belakang layar (back office), biasanya mereka tidak terlalu memikirkan jenis busana yang digunakan. Yang penting rapi, sopan dan tidak berlebihan, serta tidak terlalu menonjolkan ciri khas tertentu.

Saran baik:

- Rok selutut dipadu dengan kemeja chic.
- Celana dengan kemeja rapi cukup merepresentasikan pekerja yang profesional.
- busana di ‘jalur aman’ dengan warna-warna aman.

Tidak dianjurkan:
Bekerja di belakang layar bukan berarti tidak peduli dan cuek dengan penampilan, kan?

Yes, you are ready to face the big time now, Ladies!